"Kami meluncurkan program 'BlackBerry Terjangkau', ditujukan bagi konsumen kelas menengah yang ingin mendapatkan ponsel BB di toko-toko ritel dengan kredit," kata Direktur Pemasaran PT Research In Motion Indonesia, Eka Anwar, di Jakarta, Rabu malam.
Eka mengatakan latarbelakang peluncuran program RIM Indonesia itu adalah potensi konsumen kelas menengah yang ingin membeli ponsel pintar (smatphone) di toko-toko ritel karena alokasi dana mereka terbatas.
"Umumnya penjualan smartphone di toko-toko ritel di pusat perbelanjaan moderen tidak melayani pembelian dengan cicilan," kata Eka tanpa menyebut target penjualan yang ingin diraih RIM Indonesia.
Eka mengakui RIM Indonesia memanfaatkan momentum Ramadhan untuk meningkatkan penjualan dengan program yang berlaku hingga 31 Agustus itu, terutama pada ponsel BlackBerry Curve 8520.
Pendapatan kalangan menengah yang merupakan target konsumen program BB itu, menurut Eka, cenderung meningkat hingga dua kali lipat ketika Ramadhan.
Lembaga keuangan yang bekerjasama dengan RIM Indonesia dalam program tersebut yaitu Bank BCA, Bank International Indonesia (BII), dan Adira Kredit.
Pangsa pasar ponsel BlackBerry di Indonesia pada Mei 2012, mengacu perusahaan riset GfK, sebesar 54 persen. Persentase pangsa itu meningkat dua persen dari laporan GfK pada April sebesar 52 persen.
Pada awal 2012, Eka mengatakan pangsa pasar ponsel pintar BlackBerry di Indonesia hingga akhir 2011 sebesar 51 persen yang merupakan angka penjualan produk RIM di dunia.
Dalam laporan keuangan kuartal pertama tahun fiskal 2013 (2 Maret - 2 Juni 2012), Research In Motion global mencatat kerugian sebesar 518 juta dolar.
Produsen ponsel pintar asal Kanada itu juga menunda peluncuran produk terbaru mereka, BlackBerry 10, hingga kuartal pertama 2013 terkait kerugian yang dialaminya.
0 komentar:
Posting Komentar